SMKN 1 Cikarang Barat, Jadi Sekolah Model Teaching Factory Indonesia
Sekolah model teaching factory
(pembelajaran berbasis industri) merupakan sekolah dengan sistem
pengelolaan proses pembelajaran diarahkan pada pembuatan produk tertentu
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Saat ini pembangunan gedung
dan pengadaan alat sebagai persiapan teaching factory dalam proses
dilaksanakan.
Kepala SMKN 1 Cikarang Barat, Teguh
Wahyudi, program teaching factory di SMKN 1 Cikarang Barat akan membuat
hand tool, seperti berbagai ukuran kunci pas/kunci ring, obeng, tang,
dan lain-lain.
Bupat Bekasi Sa’duddin mengatakan,
dengan sekolah model teaching factory, siswa juga akan dilatih
pengembangan kemampuan entrepreneurship. Kata Sa’duddin, hal itu sesuai
dengan visi Kabupaten Bekasi “Mewujudkan Masyarakat Agamis yang Unggul
di Bidang Industri, Perdagangan, Pertanian, dan Pariwisata.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Bekasi, Rusdi mengungkapkan, SMK Negeri 1 Cikarang Barat merupakan salah
satu SMK kelompok bidang studi Teknologi Industri yang mempunyai empat
program studi keahlian.
Yaitu, Mesin Produksi, Teknik Mekanik
Otomotif, Teknik Gambar Bangunan, dan Teknik Komputer Jaringan. Untuk
memenuhi kebutuhan dunia industri di Kabupaten Bekasi, kata Rusdi,
Disdik Kabupaten Bekasi juga akan membuka empat lagi program bidang
studi di SMKN 1 Cikarang Barat. ”Yaitu Teknik Mekanik Industri, Teknik
Pengelasan, Teknik Elektronika Industri, dan Teknik Listrik Industri,”
kata Rusdi.
Menurut Rusdi terpilihnya SMKN 1
Cikarang Barat satu sekolah model teaching factory di Indonesia
merupakan prestasi bagi Kabupaten Bekasi dan akan memudahkan proses link
and match antara SMK dan lapangan kerja. Dengan demikian para alumni
SMKN 1 Cikarang Barat diharapkan akan memiliki keterampilan yang lebih
dan siap memasuki dunia kerja, serta memiliki sikap madiri untuk
berwirausaha.
Pengelolaan pendidikan di SMKN 1
Cikarang Barat menganut Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pola ini
dirancang dan dilaksanakan antara sekolah dengan institusi pasangannya
dalam hal ini kalangan industri, yang kemudian dituangkan dalam bentuk
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Pembelajaran dasar (basic training)
dilaksanakan di sekolah, sedangkan pembelajaran profesional
(professional training) dilaksanakan di institusi pasangan yaitu DUDI
(Dunia Usaha-Dunia Industri), diakhiri dengan Uji Kompetensi Keahlian
(UKK). Secara umum hampir 90 persen lulusan SMKN 1 Cikarang Barat
langsung diterima bekerja di industri, 7 persen melanjutkan ke perguruan
tinggi, sisanya, 3 persen berwirausaha.